Sunday, October 23, 2011

Pemerintahan SBY Dianggap Melokalisir Kasus Korupsi

JAKARTA - Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dianggap melokalisir kasus-kasus korupsi. Cara tersebut diniliai telah menjadi tren dalam penanganan kasus korupsi saat ini.
Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI, Nudirman Munir dalam diskusi  oleh Lembaga Penegakan Hukum & Strategi Nasional (LPHSN) bertema SBY: Uang Negara Dirampok. Kenapa Tidak Diusut Secara Tuntas? di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (23/10/2011).
"Akhir-akhir ini banyak uang negara yang dirampok, yang akhirnya justru kasusnya terlokalisir di satu orang. Kalau kasus Gayus Tambunan ya Gayus aja, Susno ya di Susno saja, ga kemana-mana. Jadi ada model baru,  melokalisir kasus korupsi. Kalau mau merembet kepada orang atau perusahan lain, maka sudah diarahkan," imbuh Nudirman.
Nudirman mengatakan bila kasus korupsi ditangani serius maka masyarakat akan mengapresiasi kinerja SBY. Pasalnya, uang negara mencapai triliunan rupiah dapat diselamatkan.
"Sebetulnya akan kita dukung sepenuhnya, artinya kemauan dari SBY untuk memberantas perampok negara ini saya yakin rakyat akan sambut dengan puas. Tapi kalau sebenarnya dia keceplosan, saya nggak tahu," imbuhnya.
Nudirman mencontohkan bila penegak hukum mampu mengembangkan kasus Gayus Tambunan, maka banyak uang negara yang diselamatkan. Sayangnya, kata anggota DPR dari Partai Golkar itu, penegakan hukum hanya terlokalisir pada Gayus Tambunan.
"Kalau kasus Gayus dikembangkan di rombongan dia, itu ada 3 kelompok A,B dan C. Gayus di kelompok A. Satu kelompok ada 25 orang. Itu baru Gayus, nah yang 24 lainya kemana?," imbuhnya.
Ia mengatakan ibarat cakrawala indah bila kasus-kasus tersebut dapat dibuka kembali. Sebab, janji-janji SBY di awal periode kepemimpinannya dapat ditepati. Nudirman juga meminta agar pemerintahan SBY tidak tebang pilih dalam menangani perkara korupsi.
"Penegakan hukum tidak sebagaimana kita inginkan, tebang pilih, hanya sektor tertentu. Hanya terjadi di kelas teri, Rp50 juta, Rp100 juta, tidak ada milyaran, kalau ada hanya kebetulan dan sangat terbatas," tukasnya.

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More